Belajar Berdamai dengan Ketidaksempurnaan

Assalamu'alaikum..
Holahalo!
Saat akad nikah dulu, yang terpikirkan dalam benak saya adalah saya sedang memasuki kehidupan yang benar-benar baru dari sebelumnya. Yang tadinya pacar, berubah menjadi istri. Yang tadinya ngekos sendirian, berubah menjadi berdua dengan suami. Yang tadinya selalu nggak punya tujuan pulang, akhirnya bisa punya tempat yang dinamakan rumah. Dan yang paling saya nanti-nantikan adalah bergantinya status pekerja kantoran menjadi ibu rumah tangga.
Yup, dunia saya semenjak akad nikah itu memang sudah berubah 180 derajat. Cita-cita berkarir setinggi lagit dan melanjutkan studi ke jenjang tertinggi sudah saya ikhlaskan untuk dikubur dalam-dalam sejak Pak (Mantan) Suami menginginkan saya menjadi ibu rumah tangga. Terus, apa saya kesal? Enggak, enggak sama sekali. Justru itu, kayaknya cinta mengubah segalanya. Saat itu impian saya berubah. Cita-cita saya jadi sederhana banget: jadi istri yang sholehah untuk suami dan ibu terbaik untuk anak-anak. Hanya itu. Sederh…
Saat akad nikah dulu, yang terpikirkan dalam benak saya adalah saya sedang memasuki kehidupan yang benar-benar baru dari sebelumnya. Yang tadinya pacar, berubah menjadi istri. Yang tadinya ngekos sendirian, berubah menjadi berdua dengan suami. Yang tadinya selalu nggak punya tujuan pulang, akhirnya bisa punya tempat yang dinamakan rumah. Dan yang paling saya nanti-nantikan adalah bergantinya status pekerja kantoran menjadi ibu rumah tangga.
Yup, dunia saya semenjak akad nikah itu memang sudah berubah 180 derajat. Cita-cita berkarir setinggi lagit dan melanjutkan studi ke jenjang tertinggi sudah saya ikhlaskan untuk dikubur dalam-dalam sejak Pak (Mantan) Suami menginginkan saya menjadi ibu rumah tangga. Terus, apa saya kesal? Enggak, enggak sama sekali. Justru itu, kayaknya cinta mengubah segalanya. Saat itu impian saya berubah. Cita-cita saya jadi sederhana banget: jadi istri yang sholehah untuk suami dan ibu terbaik untuk anak-anak. Hanya itu. Sederh…